skip to main |
skip to sidebar
Home »
» Cinta Menurut Islam
Cinta Menurut Islam
1. CINTA MAWADDAH
adalah jenis cinta menggebu-gebu, membara dan “nggemesi”. Orang yang
memiliki cinta jenis mawaddah, maunya selalu berdua, enggan berpisah dan
selalu ingin memuaskan dahaga cintanya. Ia ingin memonopoli cintanya,
dan hampir tak bisa berfikir lain.
2. CINTA RAHMAH
adalah
jenis cinta yang penuh kasih sayang, lembut, siap berkorban, dan siap
melindungi. Orang yang memiliki cinta jenis rahmah ini lebih
memperhatikan orang yang dicintainya dibanding terhadap diri sendiri.
Baginya yang penting adalah kebahagiaan sang kekasih walaupun ia harus
menderita. Ia sangat memaklumi kekurangan kekasihnya dan selalu
memaafkan kesalahan kekasihnya. Termasuk dalam cinta rahmah adalah cinta
antara orang yang bertalian darah, terutama cinta orang tua terhadap
anaknya, dan sebaliknya. Dari itu maka dalam al Qur’an , kerabat disebut
al arham, dzawi al arham , yakni orang-orang yang memiliki hubungan
kasih sayang secara fitri, yang berasal dari garba kasih sayang ibu,
disebut rahim (dari kata rahmah). Sejak janin seorang anak sudah
diliputi oleh suasana psikologis kasih sayang dalam satu ruang yang
disebut rahim. Selanjutnya diantara orang-orang yang memiliki hubungan
darah dianjurkan untuk selalu ber silaturrahim artinya menyambung tali
kasih sayang. Suami isteri yang diikat oleh cinta mawaddah dan rahmah
sekaligus biasanya saling setia lahir batin-dunia akhirat.
3. CINTA MAIL
adalah jenis cinta yang untuk sementara sangat membara, sehingga
menyedot seluruh perhatian hingga hal-hal lain cenderung kurang
diperhatikan. Cinta jenis mail ini dalam al Qur’an disebut dalam konteks
orang poligami dimana ketika sedang jatuh cinta kepada yang muda (an
tamilu kulla al mail), cenderung mengabaikan kepada yang lama.
4. CINTA SYAGHAF
adalah cinta yang sangat mendalam, alami, orisinil dan memabukkan.
Orang yang terserang cinta jenis syaghaf (qad syaghafaha hubba) boleh
jadi seperti orang gila, lupa diri dan hampir-hampir tak menyedari apa
yang dilakukan. Al Qur’an menggunakan term syaghaf ketika mengkisahkan
bagaimana cintanya Zulaikha, isteri pembesar Mesir kepada bujangnya,
Yusuf.
5. CINTA RA’FAH
yaitu rasa kasih yang dalam hingga
mengalahkan norma-norma kebenaran, misalnya kasihan kepada anak sehingga
tidak sanggup membangunkannya untuk sholat, membelanya meskipun salah.
Al Qur’an menyebut istilah ini ketika mengingatkan agar janganlah cinta
ra`fah menyebabkan orang tidak menegakkan hukum Allah, dalam hal ini
hukuman bagi penzina (Q/24:2).
6. CINTA SHOBWAH
yaitu cinta
buta, cinta yang mendorong kelakuan yang menyimpang tanpa sanggup
mengelak. Al Qur’an menyebut istilah ini ketika mengisahkan bagaimana
Nabi Yusuf berdoa agar dipisahkan dengan Zulaiha yang setiap hari
menggodanya (mohon dimasukkan penjara saja), sebab jika tidak, lama
kelamaan Yusuf tergelincir juga dalam perbuatan bodoh, “wa illa tashrif
`anni kaidahunna ashbu ilaihinna wa akun min al jahilin (Q/12:33)”.
7. CINTA SYAUQ (RINDU)
istilah ini bukan dari Al Qur’an tetapi dari hadis yang menafsirkan Al
Qur’an. Dalam surat Al `Ankabut ayat 5 dikatakan bahwa barangsiapa rindu
berjumpa Allah pasti waktunya akan tiba. Kalimat kerinduan ini kemudian
diungkapkan dalam doa ma’tsur dari hadis riwayat Ahmad : ”wa as’aluka
ladzzata an nadzori ila wajhika wa as syauqa ila liqa’ika, aku mohon
dapat merasakan nikmatnya memandang wajah Mu dan nikmatnya kerinduan
untuk berjumpa dengan Mu”. Menurut Ibn al Qayyim al Jauzi dalam kitab
“Raudlat al Muhibbin wa Nuzhat al Musytaqin”, Syauq (rindu) adalah
pengembaraan hati kepada sang kekasih (safar al qalb ila al mahbub), dan
kobaran cinta yang apinya berada di dalam hati sang pecinta, (hurqat al
mahabbah wa il tihab naruha fi qalb al muhibbi).
8. CINTA KULFAH
yakni perasaan cinta yang disertai kesadaran mendidik kepada hal-hal
yang positif meski sulit, seperti orang tua yang menyuruh anaknya
menyapu, membersihkan kamar sendiri, meski ada pembantu. Jenis cinta ini
disebut Al Qur’an ketika menyatakan bahwa Allah tidak membebani
seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya, “la yukallifullah nafsan
illa wus`aha (Q/2:286)”.
menarik sekali artikelnya mass.. baru tau ternyata cinta ada banyak jenisnya .. :D
ReplyDeleteSemoga bermanfaat kk
ReplyDelete